Cita-cita Setinggi Surga

Gantungkanlah cita-cita setinggi surga
Menembus tujuh lapis langit, melintasi cakrawala
Dengannya dunia didapat, akhirat tak lenyap
Mendapat kekayaan paling berharga
Bukan harta benda belaka tapi juga hati yang kaya

Dan angan-angan, jangan ia diperpanjang
karena besok belum tentu datang
Yang kita punya hanya masa sekarang

Cita-cita yang tinggi ini, dengan apa ia didaki?
Dengan ilmu kita mengetahui
Dengan amal kita berjalan dan berlari melalui
Di saat lelah, dengan do’a kita mengiringi
Di kala jatuh, dengan sabar kita berdiri
Dan hanya dengan ikhlas semua menjadi berarti

# # #

 

Sendiri dan Tak Sendiri

Ingatlah saat kamu sendiri
Masih ada malaikat yang selalu mengawasi
Rokib dan ‘Atid, di sebelah kanan dan kiri
Tiada kehendak, kata, gerak, dan langkah kaki
melainkan dicatat, tak ada yang terlewati

Ingatlah saat kamu sendiri
Setan tak pernah berhenti membisiki
dari persinggahannya di dalam hati
kepada maksiat yang tak untuk dituruti
sedang mereka berlepas diri dan bersembunyi

Dan ingatlah ketika hari perhitungan nanti
Ia bukan cerita belaka namun suatu hal yang pasti
Darimanakah catatan akan diberi?
Semoga kita bukan orang-orang yang merugi
yang menerima catatan dari sebelah kiri
Mereka berkata kembalikan saja kami ke dunia yang dulu kami singgahi
agar kami dapat tobat dan memperbaiki diri

Dan ingatlah tiada kesempatan ‘tuk kembali

Purnama

Maha suci Allah, yang telah menciptakan purnama seindah ini
Memancarkan cahaya kekuningan
Menjadi perhiasan malam bersama bintang – bintang

Ya Allah, menyinari semua alam raya cahaya-Mu
Berikanlah cahaya di hatiku
Ciptakanlah cahaya di lisanku
Cahaya di penglihatan dan pendengaranku

Ya Allah, Penguasa hari akhir
Jadikan aku hamba yang berfikir
yang dengan mengenal sempurnanya ciptaan-Mu aku berdzikir

Ya Allah, kebesaran-Mu tak tertandingi
Sampaikanlah aku pada kebahagiaan tertinggi
Melihat indahnya wajah-Mu melebihi indahnya melihat purnama saat ini.

* * *